Review OPPO Reno6 5G: Desain Retro Paling Menawan

Seperti yang pernah saya singgung juga di ulasan OPPO Find X3 Pro, ini adalah fitur yang dapat memanjakan mata, serta harus dijajal secara langsung. Secara otomatis, tampilan video bakal terlihat lebih kontras dan berwarna, baik dari YouTube, Netflix maupun sumber aplikasi lainnya.

Sementara sensor sidik jarinya juga sudah seperti standar flagship OPPO, cepat dan akurat. Dukungan always-on display serta fitur edge lightning untuk menyalakan layar sekitar bezel kiri dan kanan tentu menjadi fitur pendukung tampilannya agar semakin terlihat berkelas.

Kamera

Nah, kalau dibandingkan dengan varian 4G, justru setup pada kamera belakangnya bakal terlihat lebih sederhana. Hanya ada tiga sensor yang diletakkan secara sejajar, yaitu sensor utama 64MP f/1.7, wide-angle 8MP f/2.2 dan makro 2MP f/2.4.

Ya, nggak ada depth sensor khusus, jadi hasil foto potret dihasilkan murni dari software. Tapi jangan khawatir, fitur-fiturnya pun sama lengkap. Mulai dari Dual View Video, Bokeh Flare Portrait sampai mode Expert. Kamera depannya sendiri punya resolusi 32MP dan pakai sensor milik Sony.

Lalu bagaimana dengan kualitas kameranya? Menurut saya, tergolong oke saja. Bagus-bagus aja sih, tapi selisihnya hampir tak terlihat bila, lagi-lagi, dibandingkan dengan versi lebih murahnya. Hasil foto potret tetap sama meski tanpa depth sensor, termasuk saat efek diterapkan dalam video.

Mungkin karena gunakan chipset milik MediaTek, jadi tone warna yang dihasilkan sedikit berbeda. Kamera belakang terkadang hasilkan tone sedikit hangat, sementara untuk selfie, wajah jadi signifikan terlihat lebih hangat, terutama di kondisi cahaya berlimpah. Semoga saja ini hanya perkara software, ya. Karena jadi kurang akurat, meski detailnya bagus.

Hasil foto lengkap dari kamera OPPO Reno6 5G dapat diakses pada album berikut ini.

Perekaman videonya sendiri bisa sampai 4K 30fps atau 1080p 60fps. Dilengkapi EIS dan fitur Ultra Steady Video, namun saat merekam dengan efek Bokeh Flare Portrait, bakal langsung turun otomatis ke 720p 30fps. Mungkin supaya kinerja chipset masih optimal.

Fitur

Menjalankan ColorOS 11.3, fitur dan tampilannya kurang lebih sama seperti ColorOS 11 sebelumnya. Selain O1 Ultra Vision Engine, OPPO berikan vibration motor yang sangat-sangat baik pada OPPO Reno6 5G, sudah setara flagship belasan juta.

Sayangnya, tak diimbangi dengan setup speaker stereo, sebuah fitur yang kini sudah banyak dimiliki pada smartphone kelas menengah. Kualitas speaker mono-nya dirasa kurang, dan untuk menggunakan earphone, kamu harus gunakan adapter jack audio 3,5mm terpisah.

Slot kartunya hanya dual SIM saja tanpa dukungan microSD, serta tanpa proteksi ketahanan air. Untuk aplikasi bawaan, ada aplikasi Soloop untuk edit video singkat nan praktis, O Relax sebagai pengisi suara, serta Music Party untuk mengisi ruangan dengan audio lebih optimal.

Performa

Umumnya, OPPO selalu gunakan chipset milik Qualcomm untuk varian premium, namun kali ini berbeda dengan OPPO Reno6 5G. Cip yang digunakan adalah MediaTek Dimensity 900 5G, dengan clock speed maksimum 2,4GHz plus sudah menggunakan fabrikasi 6nm, sehingga lebih hemat daya.

Dengan RAM 8GB, pengguna bisa memanfaatkan penyimpanan internal untuk dijadikan virtual RAM sampi 5GB, membuat total terbesar menjadi 13GB. Namun perlu diingat, dengan kapasitas 128GB, kamu tak dapat menambah kapasitas tersebut karena tidak ada slot kartu microSD.

Tak ada yang bisa saya keluhkan terkait performa chipset pada OPPO Reno6 5G ini, karena semua berjalan dengan mulus. Bodinya pun terasa cukup dingin, berkat sistem multi-cooling berlapis yang bisa disematkan ke dalam bodi yang sangat ringan ini.

Baik multitasking sampai main gim seperti PUBG Mobile atau Genshin Impact (dengan setting grafis low, ya, bila ingin frame rate konsisten lebih dari 30 – 40fps), semua berjalan lancar. Lengkap dengan Game Toolkit yang bisa kamu akses ketika sedang bermain, agar tak mengganggu jalannya permainan.

Baterai

Selain performa, teknologi pengisian dayanya juga kencang dengan teknologi 65W SuperVOOC 2.0 khas smartphone flagship OPPO. Kapasitas baterai 4,300 mAh pada OPPO Reno6 5G tergolong biasa saja, tidak boros, juga tidak irit. Setidaknya masih sangat aman untuk penggunaan 24 jam penuh.

Saat baterai hampir habis, mengisi hingga 100% tak memerlukan waktu lebih dari 30 menit. Hal ini tentunya jadi nilai plus yang menyenangkan, sehingga Gizmo friends tak perlu mengisi daya semalaman. Tapi kalau sudah terbiasa melakukan itu, tidak masalah, karena ada fitur khusus untuk mengamankan proses isi daya, supaya tidak overcharge.

Lewat fitur “optimized night charging”, baterai smartphone bakal terisi penuh ketika sudah mendekati jam bangun tidur di pagi hari. Sementara fitur “sleep standby optimization” mampu menghemat daya saat malam hari. Aman meski baterai tersisa kurang dari 15%.

Kesimpulan

Dengan selisih harga hampir Rp3 juta lebih mahal dari Reno6 4G, OPPO Reno6 5G tampil jauh lebih premium. Diimbangi dengan chipset lebih bertenaga, 65W fast charging, serta layar AMOLED yang bisa tingkatkan kualitas video secara otomatis, hanya dalam satu sentuhan saja.

Meski begitu, pada rentang harga serupa, kualitas kameranya bukan yang terbaik (kecuali fiturnya yang lengkap, ya). Juga belum disertai dengan setup speaker stereo, dan opsi penyimpanan internal lebih lega.

Kalau kamu merasa oke dengan beberapa catatan tersebut, sah-sah saja untuk membeli OPPO Reno6 5G. Sebuah smartphone yang tak hanya stylish, namun juga tampil beda dengan desain retro. Sudah mendukung 5G dan termasuk cocok untuk main gim.

Cek harga smartphone OPPO di:

BLIBLI SHOPEE  LAZADA

Spesifikasi OPPO Reno6 5G